
Tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda Indonesia mengikrarkan Sumpah Pemuda, yang menjadi dasar perjuangan kemerdekaan bangsa dan melambangkan semangat persatuan nasional. Deklarasi tersebut mencerminkan komitmen pemuda untuk bersatu di atas identitas nasional yang melampaui batasan suku, agama, dan budaya. Sumpah Pemuda menjadi pengingat penting bahwa generasi muda memiliki peran krusial dalam menciptakan perubahan dan memajukan bangsa. Hampir seabad kemudian, Generasi Z (Gen Z) di Indonesia, generasi yang lahir di tengah revolusi digital, melanjutkan semangat tersebut. Meskipun konteksnya berbeda, peran penting pemuda dalam memperjuangkan keadilan sosial dan kesejahteraan tetap relevan, terutama dengan kehadiran teknologi digital sebagai alat utama mereka dalam menyuarakan perubahan.
Definisi dan Ciri Khas Generasi Z
Generasi Z adalah generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Di Indonesia, Gen Z merupakan generasi pertama yang tumbuh dengan akses luas terhadap internet dan teknologi digital. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2023, sekitar 10,15% penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas telah menamatkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi. Tingginya tingkat pendidikan ini menunjukkan bahwa Gen Z di Indonesia merupakan generasi yang lebih terdidik dibandingkan generasi sebelumnya, termasuk Generasi Milenial. Peningkatan akses terhadap pendidikan berkaitan dengan keterlibatan mereka dalam isu-isu sosial dan politik yang lebih kompleks, seperti perubahan iklim, keadilan sosial, dan kesetaraan gender.
Peran Media Sosial dalam Aktivisme Gen Z

Generasi Z di Indonesia tidak hanya tumbuh sebagai konsumen informasi, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial melalui media sosial. Salah satu contoh paling menonjol dari peran mereka dalam menyelamatkan lingkungan adalah gerakan #saveourfuture dengan gerakan tanam bakau online pada tahun 2023. Gerakan ini dari meurunnya kualitas udara di area Jakarta sehingga banyak yang ikut serta dalam gerakan ini termasuk pemuda di luar Jakarta, seperti Bangka Belitung, dan Banten. Alhasil dari gerakan ini telah ada sekitar 27.000 lebih pohon bakau yang ditanam oleh dedikasi kita.

Perbandingan dengan Generasi Milenial: Empati dan Pengabdian Sosial
Meski Generasi Milenial (lahir antara 1981 dan 1996) juga terlibat dalam gerakan sosial, Generasi Z memperlihatkan tingkat empati dan pengabdian sosial yang lebih tinggi dalam beberapa aspek. Menurut survei Pew Research Center (2020), sekitar 70% dari Gen Z sangat peduli terhadap isu keadilan sosial, seperti perubahan iklim dan kesetaraan ras. Gen Z memiliki kepekaan yang lebih mendalam terhadap isu-isu global, terutama yang berkaitan dengan lingkungan dan hak asasi manusia, dibandingkan dengan generasi Milenial yang lebih fokus pada isu-isu domestik seperti lapangan kerja dan pendidikan.
Tantangan yang Dihadapi Generasi Z
Meskipun Generasi Z memiliki akses yang lebih luas terhadap teknologi dan informasi, mereka juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah penyebaran disinformasi dan berita palsu yang dapat merusak kredibilitas gerakan sosial. Media sosial memungkinkan informasi untuk menyebar dengan cepat, tetapi tidak semuanya akurat. Oleh karena itu, penting bagi Gen Z untuk belajar menyaring informasi yang benar dari yang salah agar gerakan sosial mereka tetap efektif dan berdampak.
Generasi Z sebagai Penerus Semangat Sumpah Pemuda
Generasi Z di Indonesia adalah penerus semangat Sumpah Pemuda, meskipun konteks perjuangan mereka telah berubah. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan media sosial, mereka telah menunjukkan bahwa mereka adalah agen perubahan yang tangguh dan berdedikasi dalam memperjuangkan keadilan sosial, hak asasi manusia, dan keberlanjutan lingkungan. Tingginya akses pendidikan, seperti yang tercermin dalam data BPS, juga menunjukkan bahwa Gen Z lebih terdidik dan lebih peduli terhadap isu-isu global. Dengan tantangan yang masih ada, seperti disinformasi dan tekanan dari pihak berwenang, Generasi Z harus tetap kritis dan terus mengasah kemampuan mereka dalam menggunakan teknologi untuk kebaikan. Semangat Sumpah Pemuda yang mengakar dalam persatuan dan perjuangan untuk kebaikan bersama tetap hidup di tangan mereka. Dalam banyak hal, mereka tidak hanya melanjutkan perjuangan para pendahulu mereka, tetapi juga menciptakan jalan baru bagi Indonesia menuju masa depan yang lebih adil, setara, dan berkelanjutan.
